Menyelami hidup bagian dari
memahami mereka. Mereka punya mimpi, mereka punya harapan, mereka ingin
bertahan hidup dan berdaya menghadapinya. Program Keluarga Harapan (PKH) dengan
ribuan pendamping yang tersebar diseluruh Indonesia menjadi harapan bangsa
untuk menata harapan serta meraih mimpi.
Senyum mereka adalah cermin
kebahagiaan, terkadang senyum hanya sesaat kala kebutuhannya terpenuhi. Bangsa ini
ingin melihat senyum mereka bertahan lebih lama bukan sehari atau dua hari namun
bertahun tahun bahkan seumur hidup karena mimpi dan harapan mereka tercapai.
Berharap agar anak anak mereka
sehat dan asupan gizi terepenuhi dan bermimpi agar kelak menjadi anak yang
berguna untuk masyarakat bangsa dan Negara, syarat semua itu mampu tercapai
bila mereka tekun memperhatikan semua syarat yang ada dalam program PKH.
Peranan seorang pendamping amatlah besar, seorang pendamping memiliki pitu
masuk yang besar dalam Keluarga Penerima Manfaat (KPM) teruta dalam mensuport mereka
agar anak anak mereka terawat dan terdidik dengan baik.
Tentu harapan bangsa bangsa ini
tidak hanya Lulusan SMA namun mereka harus mengejar ilmu setinggi tingginya
hingga perguruan tinggi.
Ruang seorang pendamping untuk
mensuport mereka dalam meraih prestasi amatlah besar, bisa jadi para orang tua
mereka keterbatasan ilmu dalam mendidik dan mengarahkan. Dengan silaturrahim
dan diskusi bisa menjadi solusi bagi KPM.
Kita sering mendengar kegigihan
Pendamping PKH demi KPM, juga sering kali kita mendengar keberhasilan PKH dalam
membantu anak negeri dalam menuntaskan pendidikan hingga jenjang menengah atas.
Senyum mereka (KPM) menyimpan berbagai makna, bisa jadi diantara mereka
bersujud syukur mendoakan bangsa dan pendamping atas apa yang didapatkannya
melalui PKH. Dekatkan diri dan berusaha agar pendamping bisa menjadi bagian
yang sangat dibutuhkan dalam mengawal harapan KPM ssatu kunci yang harus
dipenuhi pendamping adalah memperbanyak silaturrahim.
(Zein)
No comments: