Slider[Style1]

Style2

Style4

Style5

Setiap tindakan pasti akan memperoleh balasan, maka berbuatlah yang baik. Mengutip Ayat Alqur’an Surat Al-Isra’ Ayat 7 dengan lugas di katakan jika kalian berbuat baik sesungguhnya kalian berbuat baik untuk diri sendiri. Pun sebaliknya, jika berbuat keburukan maka keburukan akan menghancurkan hidup. Demikian suatu yang harus diyakini.
Beragam kebaikan yang dapat dilakukan manusia, kebaikan yang berdampak langsung untuk orang lain maupun kebaikan yang berdampak langsung untuk diri sendiri. Termasuk salah satunya adalah menjadi Pendamping Sosial Program Keluarga Harapan (PKH).
Tidak sedikit masyarakat merasa terbantu dengan kehadiran Para Pendamping Sosial PKH, hal ini semakin menunjukkan eksistensi Program dan keberhasilan para pendamping untuk menjalin hubungan baik dengan para KPM.  Pendamping Sosial memiliki peran penting dalam mensukseskan berbagai program yang diluncurkan oleh pemerintah Republik Indonesia.
Untuk suksesnya berbagai program tersebut para pendamping sosial harus memiliki 5 prinsip dalam menjalankan tugasnya.
1.  Prinsip  Penerimaan dan Komunikasi
Selain melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan oleh kementerian sosial kepada seluruh pendamping PKH baiknya para pendamping sosial menerapkan prinsip Penerimaan dan komunikasi.
Prinsip penerimaan seringkali diterapkan oleh pekerja sosial professional, dengan prinsip ini mereka menerima klien mereka apa adanya, pekerja sosial mampu menempatkan posisinya di tengah masyarakat, prinsip ini tidak akan membuat minder atau kaku para klien saat bersama kita. Demikian halnya dengan prinsip komunikasi yang mampu menangkap pesan dari masyarakat baik secara verbal maunpun non perbal.   
Penrimaan dan Komunikasi adalah dasar terjalinnya koordinasi yang baik antara pendamping, KPM dan Pemerintah. Banyak kasus yang bisa menjadi pelajaran tanpa komunikasi pekerjaan tidak bisa terselesaikan dengan baik karena kurangnya koordinasi. Dengan sikap merima, KPM tidak akan merasa canggung bila bertemu dengan pendampingan.
2.    Prinsip Partisipasi .
Prinsip ini mampu menggerakkan  masyarakat untuk ikut serta dan aktif dalam memberikan perubahan sikap dan prilaku, dengan prinsip ini masyarakat akan lebih sadar akan pentingnya sebuah program diluncurkan. Prinsip ini adalah bagian yang harus dimiliki oleh Pendamping Sosial untuk membangun kerjasama dalam jangka yang lebih panjang. Penerapan prinsip partisipasi dapat diterapkan saat pendamping sosial melakukan kegiatan pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2) yang diwajibkan 1 kali dalam sebulan dengan tujuan berubahnya prilaku dan sikap KPM dalam memandang pentingya pendidikan anak, kesadaran peningkatan ekonomi dan pentingya menjaga kesehatan.
3.       Prinsip Tanggung Jawab
Setiap kita memiliki tanggung jawab, terlebih bagi seorang pendamping sosial yang direkrut untuk mensukseskan sebuah program. Suksesnya program akan terlaksana dengan baik apabila pendamping sosial sebagai ujung tombak memiliki dan memegang teguh prinsip tanggung jawab. Bila tidak memiliki prinsip ini kerja yang dilakukan asal asalan. Prinsip ini bisa mendatangkan nilai plus dalam menjalankan sebuah tugas pengabdian, karena memiliki rasa tanggung jawab terkadang rela berkurban demi kebaikan orang yang ditolongnya.

4.       Prinsip pantang menyerah.
Seringkali kita mendengar cerita tetang kegigihan pendamping sosial demi para KPM, dari rumah kerumah mereka rela menempuh lereng lerang perbukitan dan jalan yang terjal untuk melakukan verifikasi data, bila tidak memiliki prinsip pantang menyerah mereka tidak akan bertahan lama.
5.       Prinsip Kebersamaan

Kerja kerja pendamping sosial seringkali berbenturan dengan kerja kolektifitas, karenanya kebersamaan merupakan hal mendasar yang harus mampu diterapkan oleh masing masing individu. Bila pendamping sosial sudah mengedepankan egonya akan berakibat fatal kepada suatu pekerjaan dan korbannya adalah KPM itu sendiri. Kebersamaan adalah hal penting dalam lonjakan prestasi, kerja kerja akan lebih mudah. (Zein)

About JEJAK PENDAMPING SOSIAL

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Berikan Komentar Anda Tentang Artikel Ini


Top